Sabtu, 19 Oktober 2013

Manusia Terhadap Ilmu Pengetahuan





Topik : Manusia dan Ilmu Pengetahuan


Manusia Terhadap Ilmu Pengetahuan


Pengantar               

“Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman dari kamu dan orang-orang yang ber ilmu beberapa derajat. Sesungguhnya Allah terhadap apa yang kamu lakukan sangat teliti.”
(QS. al-Mujadilah: 11)




            Ilmu merupakan suatu pengetahuan, sedangkan pengetahuan merupakan informasi yang didapatkan dan segala sesuatu yang diketahui manusia. Itulah bedanya dengan ilmu, karena ilmu itu sendiri merupakan pengetahuan yang berupa informasi yang didalami sehingga menguasai pengetahuan tersebut yang menjadi suatu ilmu.

            Di kalangan masyarakat saat ini, bahkan siswa, mahasiswa pun yang tiap harinya ke sekolah, ke kampus, hilir mudik masuk gedung pendidikan untuk menuntut ilmu, untuk menambah pengetahuan, yang mestinya mereka tahu akan perbedaan dua kata tersebut, yang mestinya mereka tahu dengan jelas apa itu ilmu dan pengetahuan, terkadang mereka masih bingung dengan perbedaan ilmu dan pengetahuan.

            Tapi, suatu pendapat mengatakan, sebenarnya manusia tahu, siswa, mahasiswa, masyarakat tahu, tapi tidak semua manusia dapat mendefinisikan suatu perkara, tidak semua manusia bisa mengeluarkan isi dalam pikirannya. Karena terkadang manusia, sebagian manusia hanya bisa mengeluarkan lewat menulis, bukan karena ia bisu, tapi kemampuannya untuk berbicara tidak sama dengan manusia yang pada umumnya suka berbicara. 


Ilmu Pengetahuan dan Kaitannya Dengan Manusia Sebagai Mahluk Berakal

Ilmu atau ilmu pengetahuan secara bahasa bisa diartikan sebagai memahami, mengerti, atau mengetahui. Dalam kaitan penyerapan katanya, ilmu pengetahuan dapat berarti memahami suatu pengetahuan, dan ilmu sosial dapat berarti mengetahui masalah-masalah sosial, dan sebagainya.

Ilmu atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Ilmu pengetahuan adalah sarana atau definisi tentang alam semesta yang diterjemahkan kedalam bahasa yang bisa dimengerti oleh manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu.

Dalam  kata lain dapat kita ketahui definisi arti ilmu yaitu sesuatu yang didapat dari kegiatan membaca dan memahami benda-benda maupun peristiwa, diwaktu kecil kita belajar membaca huruf abjad, lalu berlanjut menelaah kata-kata  dan seiring bertambahnya usia secara sadar atau tidak sadar sebenarnya kita terus belajar membaca, hanya saja yang dibaca sudah berkembang bukan hanya dalam bentuk bahasa tulis namun membaca alam semesta seisinya sebagai usaha dalam menemukan kebenaran. Dengan ilmu maka hidup menjadi mudah, karena ilmu juga merupakan alat untuk menjalani kehidupan.

Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.

Manusia bila dibanding dengan hewan maka tubuh manusia lemah. Gajah dapat mengangkat beban yang sangat berat, kuda dapat berlari sangat cepat. Mengingat manusia mempunyai akal dan budi serta kemauan yang sangat kuat. Sehingga manusia dapat mengangkat beban lebih berat dan berlari sangat cepat bila dibanding dengan gajah dan kuda yaitu, menusia dengan akal dan budi dapat menciptakan teknologi berupa mesin hidrolik dan pesawat jet.

            Kuriositas atau rasa ingin tahu manusia terus berkembang. Hewan juga mempunyai rasa ingin tahu, tetapi didorong oleh naluri (insting). Naluri hewan bertitik tolak untuk dapat mempertahankan hidupnya, dan sifatnya tetap sepanjang tahun. Manusia disamping mempunyai kuriositas juga dilengkapi akal dan budi. Sehingga rasa ingin tahu dapat berkembang dan tidak pernah ada puasnya .

Untuk dapat memuaskan rasa ingin tahu (rahasia alam) manusia menggunakan pengamatan dan pengalaman serta menggunakan logika, maka akhirnya munculah pengetahuan.

Pengetahuan adalah kumpulan fakta-fakta . Tanggapan terhadap gejala-gejala alam merupakan suatu pengalaman. Pengalaman merupakan salah satu terbentuknya pengetahuan. Perkembangan pengetahuan karena didorong dua faktor pertama untuk memuaskan diri guna memahami hakekat kebenaran dan kedua untuk meningkatkan status (taraf hidup).

Dorongan pertama akan memperoleh pengetahuan murni (teroritis) dan dorongan kedua akan memperoleh pengetahuan praktis (aplikasi) atau ilmu terapan, ilmu alamiah merupakan kegiatan manusia yang bersifat dinamis, artinya kegiatan yang tiada henti. Dari hasil percobaan akan memperoleh konsep (teori) baru yang selanjutnya akan mendorong manusia untuk melakukan percobaan, demikian seterusnya.

Dimana kita hidup?, Kapan kita dilahirkan?, tanaman apa yang membuat kita bersin-bersin?. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah sesuatu yang berasal dari ketidak-tahuan, jawaban dari ketidak-tahuan itu adalah ilmu pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan maka terjawablah semua pertanyaan karena pada dasarnya ilmu pengertahuan itu tercipta dari rasa penasaran seseorang,  kemudian ketika dia mencari tau tentang seluk-beluk yang tidak dia ketahui maka dia akan mencari dengan segala cara agar rasa penasarannya itu terpenuhi. 

Misalnya, ketika seorang bayi yang belum mengerti apa itu sebuah bola karena akalnya baru bisa berfungsi, maka dia akan menjilati bola itu, merabanya, mencium baunya kemudian memukul-mukulnya untuk mengetahui apa yang bakal terjadi terhadap bola. Dan untuk seseorang tau akan suatu hal yang dia penasaran untuk ketahui tidak cukup sekali proses, butuh beberapa kali percobaan agar rasa ingin tahunya itu terpuaskan, hal ini disebut dengan eksperimen.


Ilmu pengetahuan berawal dari alamiah dan sifat logis manusia

Yang mendasari ilmu pengetahuan manusia berasal dari sifat alamiah manusia sebagai pemilik dan pengguna akal, akal kita akan selalu merekam apa yang kita lihat, apa yang kita dengar , apa yang kita cium, apa yang kita sentuh dan raba dan apa yang terecap berupa rasa di lidah kita. Kemudian otak akan mengolah data yang diterima dan diterjemahkan menjadi pengetahuan.

Adapun logika manusia membuat pengalaman panca indera kita lebih luas lagi, sifat logis menjadi mesiu pemicu akal kita untuk memikirkan secara sesuatu lebih luas dan mendalam. Logika manusia juga mendasari segala macam bentuk pertanyaan dan logika juga menemukan jawabannya melalui pengalaman dan pada akhirnya menjadikannya sebagai ilmu
pengetahuan.


Ilmu pengetahuan sebagai anugerah Tuhan
Tuhan Sang Maha Pencipta akal, menjadikan manusia itu berbeda dengan binatang karena akal dan kecerdasannya. Manusia yang memiliki akal akan senantiasa menggunakan akalnya untuk diisi dengan ilmu pengetahuan dari yang paling dasar seperti cara bertahan hidup sampai yang paling mendetail tentang alam semesta beserta planet, galaksi dan bintang-bintang. Sebagai makhluk tuhan maka sepatutnya bagi kita mensyukuri nikmat akal yang diberikan dengan menggunakannya untuk menggali dan memahami seluruh ciptaan Tuhan.


 

Ilmu pengetahuan menjelaskan yang lalu dan yang akan datang

Sebagai manusia yang hidup di masa sekarang, kebutuhan akan ilmu pengetahuan tentang suatu yang sudah lalu adalah suatu yang penting. Hal ini dikarenakan kita sebagai manusia mesti mengetahui apa yang sudah terjadi dalam kehidupan kita atau sebelum adanya kita di dunia dalam bentuk makhluk hidup, kita jadi tahu apa yang dilakukan manusia sebelum kita melalui sejarah, kita jadi mengerti kenapa zaman dahulu spesies makhluk bernama dinosaurus bisa punah, bahkan jika ditarik lebih jauh lagi, kita bisa mengetahui bagaimana proses terjadinya planet bumi dan alam semesta ini.

Ilmu pengetahuan mengenai sesuatu yang akan datang juga merupakan hal yang penting, manusia bisa menjadi modern dan faham terhadap teknologi seperti sekarang ini karena manusia selalu memikirkan akan kebutuhan dan keinginannya di masa depan. Untuk memenuhi perkembangan zaman, dibuatlah alat komunikasi canggih yang bisa menghubungi manusia satu sama lain di tempat yang berjauhan. Hal ini berawal dari manusia yang memikirkan masa depannya. Pengetahuan mengenai masa depan ini akan memberikan manfaat bagi generasi selanjutnya.



Ciri-ciri ilmu pengetahuan yang baik dan benar :

1 . Objektif
Ilmu pengetahuan harus memiliki objek yang ingin diketahui. Objek ilmu pengetahuan itu memiliki dua kemungkinan yaitu ada atau tidak ada. Oleh karena itu harus diuji objek pengetahuan itu mengenai kebenarannya. Dalam mencari objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni kesesuaian antara pengetahuan dengan objek, sehingga disebut kebenaran objektif, bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjangnya.

Contoh :  Mengetahui tentang kenapa terjadi suhu dingin di malam hari, kesimpulan
     harus diambil karena fakta yang terjadi pada objeknya berupa cuaca adalah
     karena tekanan udara pada malam hari rendah menghasilkan udara dingin,
     bukan dari subjek diri kita karena kulit dan tubuh kita merasakan dingin.

2. Metodis
Upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensinya, harus ada cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari bahasa Yunani “Metodos” yang berarti : cara,  jalan. Secara umum metodis berarti metode  tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.

Contoh :  Meniliti tentang tingkah laku hewan  lalat, maka ada langkah yang  ditempuh yaitu diamati dengan alat pembesar dan diumpan agar tertarik, ini yang  menjadi cara bagi kita untuk mengetahui tingkah laku si lalat.

3. Sistematis
Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan  menjelaskan suatu objek,  ilmu harus terurai dan terumuskan dalam  hubungan  yang teratur dan  logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh,  menyeluruh,  terpadu , dan mampu  menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun  secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang baik dan benar ketiga.

Contoh :  Mengetahui proses pembentukan janin didalam  rahim,  maka harus kita ketahui secara runut mana yang lebih dahulu dalam  proses terjadinya janin didalam  rahim. Tidak sistematis apabila kita mengambil kesimpulan  mengenai proses janin hanya dengan melihat ketika kelahiran  tentu hal ini menjadikan  pengetahuan  jadi  tidak sistematis.

Kebenaran yang hendak dicapai adalah  kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu).

Contoh :  Semua segitiga bersudut 180º.  Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat.  Belakangan  ilmu - ilmu sosial menyadari  kadar  ke-umum-an  (universal)  yang  dikandungnya  berbeda dengan  ilmu - ilmu alam mengingat objeknya adalah  tindakan manusia. Karena itu untuk  mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.




Daftar Pustaka

Akhyar,Mustafa(2013).Ilmu Pengetahuan dan Kaitannya dengan Manusia sebagai Makhluk Berakal.Jakarta:Kompas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar